Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan murid privat kesayangan saya dahulu yang badung dan menggemaskan sekali.Namanya Daffa. Mungkin wajar saja jika anak berumur 5 tahun ini bandel dan mempunyai rasa ingin tahu tinggi, namun ternyata anak ini lebih dari sekedar aktif. Dia hiperaktif dan didiagnosa menderita ADHD alias Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder ) adalah masalah perkembangan jiwa pada anak-anak dimana penyakit ini diderita oleh hampir 5 % anak-anak di seluruh dunia. ADHD biasanya merupakan penyakit turunan namun bisa juga gangguan ini terjadi sejak masa kehamilan, masa-masa awal perkembangan anak dan faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup kuat.
Nah…kembali ke si Daffa kecil…saya sempat mengajak ngobrol anak itu sambil mengamati tingkah lakunya yang cukup istimewa ini.
Ketika melihat motor butut saya, spontan Daffa tertarik dan memberikan komentar yang membuat saya terpingkal-pingkal. “Miss... motor ini kalo diutak-atik mesinnya pasti bisa jadi motor dengan kekuatan pesawat jet apalagi dilengkapi dengan lampu yang warna-warni berkelap-kelip gituh...pasti seru deh...” Hahh??lampu warna-warni?? Memangnya motor saya diskotek, de???
Okeh...silakan kalo mau...beneran mau mengutak-utik motor saya neh?? Saya ambilkan peralatan untuk mengutak-utik motor dan saya berikan sama si Daffa kecil.
Dengan gaya sok mekanik, dia mulai ngerjain motor saya....saya cuma ketawa-ketiwi melihat gayanya itu lhoh....sokkkkkkkkkkkk buuuuaaaanaaaggggggetttt lu!!!
Tak berapa lama.........blarrrrr....komprang.....” peralatan motor saya dibanting semua...woeey...kamu frustasi ya??? Jangan ngamuk gitu dong...
Anak itu langsung lari-lari nggak tentu arah... mengambil gitar mainan kecil yang tergeletak di kursi dan memakai kacamata hitam milik ibunya. Dia langsung naik ke meja makan. Nyanyi di atas meja gituh.....astagaaaaaaahhhh........Daffa kayak Elvis ya??? Weee....tau-taunya anak ini ya....hehehe
Setelah bernyanyi-nyanyi diatas meja, anak itu berlari ke arah tempat koran dan majalah. Semuanya disebar dan beberapa disobek-sobek. Lho...Lhoo...ada apa neh?? Anak itu mulai menjerit-jerit tak karuan sambil membanting apa saja yang ada disekitarnya. Barulah saya sadar, dia kena tantrum. Pembantunya segera menenangkan anak ini sambil memberikan sebuah pil kepada anak itu. Sepertinya si bibi itu memberikan obat penenang semacam ritalin untuk mengendalikan Daffa yang mulai liar dan mengerikan.
Penderita ADHD pada bayi dan anak-anak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Terlalu banyak bergerak, sering menangis, dan pola tidurnya buruk
- Sulit makan/minum
- Selalu kehausan
- Cepat marah/sering mengalami temper tantrum
Pada balita dan anak-anak
- Sulit berkonsentrasi/memiliki rentang konsentrasi yang sangat pendek
- Sangat aktif dan selalu bergerak
- Impulsif
- Cenderung penakut
- Memiliki daya ingat yang pendek
- Terlihat tidak percaya diri
- Memiliki masalah tidur dan sulit makan
- Sangat cerdas, namun prestasi belajar tidak prima.
ADHD cenderung dikaitkan dengan masalah penguasaan emosi dan konsentrasi sehingga tidak mengherankan jika kasus ini tidak hanya menimpa anak-anak saja namun juga dapat diderita oleh remaja dan orang dewasa. Data dari Centers of Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa sebanyak 4 juta anak dan remaja berumur 6-17 tahun di Amerika Serikat didiagnosis menderita ADHD. Kebanyakan didiagnosa pada umur 11 tahun. Menurut Dr. Mohammad Ghaziuddin, Director of the
Jika anak-anak dan remaja pengidap ADHD yang sedang dalam tahap pertumbuhan bermasalah dengan perkembangan jiwa mereka, bagaimana dengan orang dewasa yang terkena ADHD ?? It’s hard.... so hard tentu saja..... Penderita ADHD sering tidak bisa dipahami oleh keluarga dan lingkungan. Lhah iyalah....orang ini susah banget dimengerti karena dia juga tidak paham tentang dirinya sendiri!! Nah lhooo... Berikut ini ciri-ciri penderita ADHD pada orang dewasa :
- Tidak ada perhatian/lalai: gampang beralih perhatian, bermasalah dengan membagi waktu, sering mengerjakan terlalu banyak dalam waktu yang sama, sering datang terlambat, sering buru-buru dan tidak ada persiapan, sulit mengatur keuangan, tidak menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, sering ragu-ragu, tidak bisa mengambil keputusan, gampang bosan, pikiran tidak konsentrasi pada pembicaraan dan suka lupa.
- Terlalu aktif: Hati yang terus gelisah, tidak bisa duduk diam, kalau bicara ramai, tidak bisa berhenti dan bicara terus tanpa alasan, kegugupan, tiap kali berdiri untuk mengambil sesuatu atau mencari alasan untuk bisa jalan.
- Impulsif: Langsung bertindak jika ada ide baru, sulit menunggu giliran, sering memutuskan pembicaraan orang lain, sering gabung dalam pembicaraan atau mengganggu kegiatan orang lain, menjawab sebelum pertanyaan selesai, sering pindah rumah dan/atau ganti pekerjaan atau relasi, mengucapkan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya.
- Keluhan lain: berprestasi jelek, sering cari orang yang bisa mengatur kegiatan mereka sehari-hari, suasana hati yang cepat berubah, cepat kecewa, lekas marah, peka terhadap kritik.
Waduhhhh… ternyata saya mempunyai sebagian dari ciri-ciri yang disebutkan di atas. Tak mengherankan bila saya dan Daffa adalah partner yang paling kompak dan saling menyayangi. Danie dan Daffa adalah penderita ADHD!!! Well, sejak kecil saya memang hiperaktif dan punya minat dalam banyak bidang namun jarang bisa selesai dengan baik. Setelah bosan langsung ditinggal begitu saja hehehehe… It’s me banget….J))
Menurut jurnal psikologi yang saya baca, penderita ADHD pada orang dewasa akan terus menerus gelisah dan kurang konsentrasi pada pekerjaan sehingga hasil yang dicapai tidak bagus. Hmmm… Watchout, D!!! Mereka sering tidak menyelesaikan pendidikan…( wah…untung yang ini tidak terjadi pada saya..) dan sering berganti pekerjaan. Hihihihihi…. Iya…sedikit ada benarnya…namun bukan karena sulit konsentrasi tetapi karena bosan dan jiwa petualang yang ingin mencoba segala macam pekerjaan ditambah jiwa anthropologist dan gypsi nomaden yang memperparah reputasi saya…hehehehe Saya tidak bermasalah dengan konsentrasi dan prestasi. So far so good…Always do my best !! J) Namun hal ini bisa jadi warning sign bagi saya…orang paling berantakan di seluruh dunia untuk lebih mengenal diri sendiri dan memperbaiki kepribadian saya.
ADHD (sampai saat ini) tidak bisa disembuhkan namun penderita ADHD dapat melakukan terapi untuk mengendalikan keluhan mereka seperti dengan terapi psikososial, herbal dan homeopathic , biofeedback , meditasi atau dengan pemberian obat-obat seperti rita
Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan murid privat kesayangan saya dahulu yang badung dan menggemaskan sekali.Namanya Daffa. Mungkin wajar saja jika anak berumur 5 tahun ini bandel dan mempunyai rasa ingin tahu tinggi, namun ternyata anak ini lebih dari sekedar aktif. Dia hiperaktif dan didiagnosa menderita ADHD alias Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder ) adalah masalah perkembangan jiwa pada anak-anak dimana penyakit ini diderita oleh hampir 5 % anak-anak di seluruh dunia. ADHD biasanya merupakan penyakit turunan namun bisa juga gangguan ini terjadi sejak masa kehamilan, masa-masa awal perkembangan anak dan faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup kuat.
Nah…kembali ke si Daffa kecil…saya sempat mengajak ngobrol anak itu sambil mengamati tingkah lakunya yang cukup istimewa ini.
Ketika melihat motor butut saya, spontan Daffa tertarik dan memberikan komentar yang membuat saya terpingkal-pingkal. “Miss... motor ini kalo diutak-atik mesinnya pasti bisa jadi motor dengan kekuatan pesawat jet apalagi dilengkapi dengan lampu yang warna-warni berkelap-kelip gituh...pasti seru deh...” Hahh??lampu warna-warni?? Memangnya motor saya diskotek, de???
Okeh...silakan kalo mau...beneran mau mengutak-utik motor saya neh?? Saya ambilkan peralatan untuk mengutak-utik motor dan saya berikan sama si Daffa kecil.
Dengan gaya sok mekanik, dia mulai ngerjain motor saya....saya cuma ketawa-ketiwi melihat gayanya itu lhoh....sokkkkkkkkkkkk buuuuaaaanaaaggggggetttt lu!!!
Tak berapa lama.........blarrrrr....komprang.....” peralatan motor saya dibanting semua...woeey...kamu frustasi ya??? Jangan ngamuk gitu dong...
Anak itu langsung lari-lari nggak tentu arah... mengambil gitar mainan kecil yang tergeletak di kursi dan memakai kacamata hitam milik ibunya. Dia langsung naik ke meja makan. Nyanyi di atas meja gituh.....astagaaaaaaahhhh........Daffa kayak Elvis ya??? Weee....tau-taunya anak ini ya....hehehe
Setelah bernyanyi-nyanyi diatas meja, anak itu berlari ke arah tempat koran dan majalah. Semuanya disebar dan beberapa disobek-sobek. Lho...Lhoo...ada apa neh?? Anak itu mulai menjerit-jerit tak karuan sambil membanting apa saja yang ada disekitarnya. Barulah saya sadar, dia kena tantrum. Pembantunya segera menenangkan anak ini sambil memberikan sebuah pil kepada anak itu. Sepertinya si bibi itu memberikan obat penenang semacam ritalin untuk mengendalikan Daffa yang mulai liar dan mengerikan.
Penderita ADHD pada bayi dan anak-anak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Terlalu banyak bergerak, sering menangis, dan pola tidurnya buruk
- Sulit makan/minum
- Selalu kehausan
- Cepat marah/sering mengalami temper tantrum
Pada balita dan anak-anak
- Sulit berkonsentrasi/memiliki rentang konsentrasi yang sangat pendek
- Sangat aktif dan selalu bergerak
- Impulsif
- Cenderung penakut
- Memiliki daya ingat yang pendek
- Terlihat tidak percaya diri
- Memiliki masalah tidur dan sulit makan
- Sangat cerdas, namun prestasi belajar tidak prima.
ADHD cenderung dikaitkan dengan masalah penguasaan emosi dan konsentrasi sehingga tidak mengherankan jika kasus ini tidak hanya menimpa anak-anak saja namun juga dapat diderita oleh remaja dan orang dewasa. Data dari Centers of Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa sebanyak 4 juta anak dan remaja berumur 6-17 tahun di Amerika Serikat didiagnosis menderita ADHD. Kebanyakan didiagnosa pada umur 11 tahun. Menurut Dr. Mohammad Ghaziuddin, Director of the
Jika anak-anak dan remaja pengidap ADHD yang sedang dalam tahap pertumbuhan bermasalah dengan perkembangan jiwa mereka, bagaimana dengan orang dewasa yang terkena ADHD ?? It’s hard.... so hard tentu saja..... Penderita ADHD sering tidak bisa dipahami oleh keluarga dan lingkungan. Lhah iyalah....orang ini susah banget dimengerti karena dia juga tidak paham tentang dirinya sendiri!! Nah lhooo... Berikut ini ciri-ciri penderita ADHD pada orang dewasa :
- Tidak ada perhatian/lalai: gampang beralih perhatian, bermasalah dengan membagi waktu, sering mengerjakan terlalu banyak dalam waktu yang sama, sering datang terlambat, sering buru-buru dan tidak ada persiapan, sulit mengatur keuangan, tidak menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, sering ragu-ragu, tidak bisa mengambil keputusan, gampang bosan, pikiran tidak konsentrasi pada pembicaraan dan suka lupa.
- Terlalu aktif: Hati yang terus gelisah, tidak bisa duduk diam, kalau bicara ramai, tidak bisa berhenti dan bicara terus tanpa alasan, kegugupan, tiap kali berdiri untuk mengambil sesuatu atau mencari alasan untuk bisa jalan.
- Impulsif: Langsung bertindak jika ada ide baru, sulit menunggu giliran, sering memutuskan pembicaraan orang lain, sering gabung dalam pembicaraan atau mengganggu kegiatan orang lain, menjawab sebelum pertanyaan selesai, sering pindah rumah dan/atau ganti pekerjaan atau relasi, mengucapkan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya.
- Keluhan lain: berprestasi jelek, sering cari orang yang bisa mengatur kegiatan mereka sehari-hari, suasana hati yang cepat berubah, cepat kecewa, lekas marah, peka terhadap kritik.
Waduhhhh… ternyata saya mempunyai sebagian dari ciri-ciri yang disebutkan di atas. Tak mengherankan bila saya dan Daffa adalah partner yang paling kompak dan saling menyayangi. Danie dan Daffa adalah penderita ADHD!!! Well, sejak kecil saya memang hiperaktif dan punya minat dalam banyak bidang namun jarang bisa selesai dengan baik. Setelah bosan langsung ditinggal begitu saja hehehehe… It’s me banget….J))
Menurut jurnal psikologi yang saya baca, penderita ADHD pada orang dewasa akan terus menerus gelisah dan kurang konsentrasi pada pekerjaan sehingga hasil yang dicapai tidak bagus. Hmmm… Watchout, D!!! Mereka sering tidak menyelesaikan pendidikan…( wah…untung yang ini tidak terjadi pada saya..) dan sering berganti pekerjaan. Hihihihihi…. Iya…sedikit ada benarnya…namun bukan karena sulit konsentrasi tetapi karena bosan dan jiwa petualang yang ingin mencoba segala macam pekerjaan ditambah jiwa anthropologist dan gypsi nomaden yang memperparah reputasi saya…hehehehe Saya tidak bermasalah dengan konsentrasi dan prestasi. So far so good…Always do my best !! J) Namun hal ini bisa jadi warning sign bagi saya…orang paling berantakan di seluruh dunia untuk lebih mengenal diri sendiri dan memperbaiki kepribadian saya.
ADHD (sampai saat ini) tidak bisa disembuhkan namun penderita ADHD dapat melakukan terapi untuk mengendalikan keluhan mereka seperti dengan terapi psikososial, herbal dan homeopathic , biofeedback , meditasi atau dengan pemberian obat-obat seper
Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan murid privat kesayangan saya dahulu yang badung dan menggemaskan sekali.Namanya Daffa. Mungkin wajar saja jika anak berumur 5 tahun ini bandel dan mempunyai rasa ingin tahu tinggi, namun ternyata anak ini lebih dari sekedar aktif. Dia hiperaktif dan didiagnosa menderita ADHD alias Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder ) adalah masalah perkembangan jiwa pada anak-anak dimana penyakit ini diderita oleh hampir 5 % anak-anak di seluruh dunia. ADHD biasanya merupakan penyakit turunan namun bisa juga gangguan ini terjadi sejak masa kehamilan, masa-masa awal perkembangan anak dan faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup kuat.
Nah…kembali ke si Daffa kecil…saya sempat mengajak ngobrol anak itu sambil mengamati tingkah lakunya yang cukup istimewa ini.
Ketika melihat motor butut saya, spontan Daffa tertarik dan memberikan komentar yang membuat saya terpingkal-pingkal. “Miss... motor ini kalo diutak-atik mesinnya pasti bisa jadi motor dengan kekuatan pesawat jet apalagi dilengkapi dengan lampu yang warna-warni berkelap-kelip gituh...pasti seru deh...” Hahh??lampu warna-warni?? Memangnya motor saya diskotek, de???
Okeh...silakan kalo mau...beneran mau mengutak-utik motor saya neh?? Saya ambilkan peralatan untuk mengutak-utik motor dan saya berikan sama si Daffa kecil.
Dengan gaya sok mekanik, dia mulai ngerjain motor saya....saya cuma ketawa-ketiwi melihat gayanya itu lhoh....sokkkkkkkkkkkk buuuuaaaanaaaggggggetttt lu!!!
Tak berapa lama.........blarrrrr....komprang.....” peralatan motor saya dibanting semua...woeey...kamu frustasi ya??? Jangan ngamuk gitu dong...
Anak itu langsung lari-lari nggak tentu arah... mengambil gitar mainan kecil yang tergeletak di kursi dan memakai kacamata hitam milik ibunya. Dia langsung naik ke meja makan. Nyanyi di atas meja gituh.....astagaaaaaaahhhh........Daffa kayak Elvis ya??? Weee....tau-taunya anak ini ya....hehehe
Setelah bernyanyi-nyanyi diatas meja, anak itu berlari ke arah tempat koran dan majalah. Semuanya disebar dan beberapa disobek-sobek. Lho...Lhoo...ada apa neh?? Anak itu mulai menjerit-jerit tak karuan sambil membanting apa saja yang ada disekitarnya. Barulah saya sadar, dia kena tantrum. Pembantunya segera menenangkan anak ini sambil memberikan sebuah pil kepada anak itu. Sepertinya si bibi itu memberikan obat penenang semacam ritalin untuk mengendalikan Daffa yang mulai liar dan mengerikan.
Penderita ADHD pada bayi dan anak-anak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Terlalu banyak bergerak, sering menangis, dan pola tidurnya buruk
- Sulit makan/minum
- Selalu kehausan
- Cepat marah/sering mengalami temper tantrum
Pada balita dan anak-anak
- Sulit berkonsentrasi/memiliki rentang konsentrasi yang sangat pendek
- Sangat aktif dan selalu bergerak
- Impulsif
- Cenderung penakut
- Memiliki daya ingat yang pendek
- Terlihat tidak percaya diri
- Memiliki masalah tidur dan sulit makan
- Sangat cerdas, namun prestasi belajar tidak prima.
ADHD cenderung dikaitkan dengan masalah penguasaan emosi dan konsentrasi sehingga tidak mengherankan jika kasus ini tidak hanya menimpa anak-anak saja namun juga dapat diderita oleh remaja dan orang dewasa. Data dari Centers of Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa sebanyak 4 juta anak dan remaja berumur 6-17 tahun di Amerika Serikat didiagnosis menderita ADHD. Kebanyakan didiagnosa pada umur 11 tahun. Menurut Dr. Mohammad Ghaziuddin, Director of the
Jika anak-anak dan remaja pengidap ADHD yang sedang dalam tahap pertumbuhan bermasalah dengan perkembangan jiwa mereka, bagaimana dengan orang dewasa yang terkena ADHD ?? It’s hard.... so hard tentu saja..... Penderita ADHD sering tidak bisa dipahami oleh keluarga dan lingkungan. Lhah iyalah....orang ini susah banget dimengerti karena dia juga tidak paham tentang dirinya sendiri!! Nah lhooo... Berikut ini ciri-ciri penderita ADHD pada orang dewasa :
- Tidak ada perhatian/lalai: gampang beralih perhatian, bermasalah dengan membagi waktu, sering mengerjakan terlalu banyak dalam waktu yang sama, sering datang terlambat, sering buru-buru dan tidak ada persiapan, sulit mengatur keuangan, tidak menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, sering ragu-ragu, tidak bisa mengambil keputusan, gampang bosan, pikiran tidak konsentrasi pada pembicaraan dan suka lupa.
- Terlalu aktif: Hati yang terus gelisah, tidak bisa duduk diam, kalau bicara ramai, tidak bisa berhenti dan bicara terus tanpa alasan, kegugupan, tiap kali berdiri untuk mengambil sesuatu atau mencari alasan untuk bisa jalan.
- Impulsif: Langsung bertindak jika ada ide baru, sulit menunggu giliran, sering memutuskan pembicaraan orang lain, sering gabung dalam pembicaraan atau mengganggu kegiatan orang lain, menjawab sebelum pertanyaan selesai, sering pindah rumah dan/atau ganti pekerjaan atau relasi, mengucapkan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya.
- Keluhan lain: berprestasi jelek, sering cari orang yang bisa mengatur kegiatan mereka sehari-hari, suasana hati yang cepat berubah, cepat kecewa, lekas marah, peka terhadap kritik.
Waduhhhh… ternyata saya mempunyai sebagian dari ciri-ciri yang disebutkan di atas. Tak mengherankan bila saya dan Daffa adalah partner yang paling kompak dan saling menyayangi. Danie dan Daffa adalah penderita ADHD!!! Well, sejak kecil saya memang hiperaktif dan punya minat dalam banyak bidang namun jarang bisa selesai dengan baik. Setelah bosan langsung ditinggal begitu saja hehehehe… It’s me banget….J))
Menurut jurnal psikologi yang saya baca, penderita ADHD pada orang dewasa akan terus menerus gelisah dan kurang konsentrasi pada pekerjaan sehingga hasil yang dicapai tidak bagus. Hmmm… Watchout, D!!! Mereka sering tidak menyelesaikan pendidikan…( wah…untung yang ini tidak terjadi pada saya..) dan sering berganti pekerjaan. Hihihihihi…. Iya…sedikit ada benarnya…namun bukan karena sulit konsentrasi tetapi karena bosan dan jiwa petualang yang ingin mencoba segala macam pekerjaan ditambah jiwa anthropologist dan gypsi nomaden yang memperparah reputasi saya…hehehehe Saya tidak bermasalah dengan konsentrasi dan prestasi. So far so good…Always do my best !! J) Namun hal ini bisa jadi warning sign bagi saya…orang paling berantakan di seluruh dunia untuk lebih mengenal diri sendiri dan memperbaiki kepribadian saya.
ADHD (sampai saat ini) tidak bisa disembuhkan namun penderita ADHD dapat melakukan terapi untuk mengendalikan keluhan mereka seperti dengan terapi psikososial, herbal dan homeopathic , biofeedback , meditasi atau dengan pemberian obat-obat seperti ritalin, methylphenidate (MPH), dextroamphetamine dan pemoline.
Nah..sekarang kita tahu bahwa ADHD ternyata tidak hanya menimpa anak-anak saja namun juga berpotensi menyerang remaja dan orang dewasa. Mari kita mulai mengenal gejala-gejala tersebut agar tidak menjadi penyakit jiwa yang menggerogoti mental kita,membawa kekacauan dalam jiwa dan memecah konsentrasi dan menghalangi produktifitas kita.
ti ritalin, methylphenidate (MPH), dextroamphetamine dan pemoline.
Nah..sekarang kita tahu bahwa ADHD ternyata tidak hanya menimpa anak-anak saja namun juga berpotensi menyerang remaja dan orang dewasa. Mari kita mulai mengenal gejala-gejala tersebut agar tidak menjadi penyakit jiwa yang menggerogoti mental kita,membawa kekacauan dalam jiwa dan memecah konsentrasi dan menghalangi produktifitas kita.
lin, methylphenidate (MPH), dextroamphetamine dan pemoline.
Nah..sekarang kita tahu bahwa ADHD ternyata tidak hanya menimpa anak-anak saja namun juga berpotensi menyerang remaja dan orang dewasa. Mari kita mulai mengenal gejala-gejala tersebut agar tidak menjadi penyakit jiwa yang menggerogoti mental kita,membawa kekacauan dalam jiwa dan memecah konsentrasi dan menghalangi produktifitas kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar